Rasa takut adalah hal yang wajar dimiliki oleh manusia karena merupakan salah satu bentuk respon terhaap lingkungan. Namun beberapa orang memilki ketakutan yang berbeda dan tidak biasa. Contohnya beberapa anak kecil memiliki ketakutan yang tidak lazim terhadap dokter gigi. Novel – novel pun banyak yang mengangkat tokoh – tokoh yang memiliki rasa takut berlebihan kepasa suatu objek. misalnya Ron Weasley, salah seorang tokoh dalam novel Harry Potter karya JK. Rowling yang secara berlebihan takut pada laba – laba.
Secara psikologi rasa takut dan cemas yang tidak wajar, terus menerus dan tidak realistis sebagai respon terhadap eksternal tertentu disebut dengan fobia. Karena ketidakwajaran itu, fobia tergolong ke dalam penyakit kejiwaan.
Fobia digolongkan dalam dua macam, yaitu fobia spesifik dan fobia sosial. Disebut spesifik karena rasa takut yang muncul disebabkan faktor satu objek yang berhubungan dengan satu penderita. Diantaranya rasa takut terhadap benda, binatang, ketinggian. dan lain sebagainya. Sedangkan fobia sosial merupakan fobia yang disebabkan oleh rasa takut dan cemas berlebihan terhadap situasi sosial dan penuh rasa tekanan. Contohnya seseorang yang takut untuk beraktivitas di depan umum seperti makan, minum, berbicara bahkan berjalan.
Gejala – gejala orang yang sedang diserang fobia adalah Kecemasan berlebihan, terus menerus mengalami ketakutan irasional pada suatu objek / aktivitas / situasi, mulai berkeringat banyak, jantung berdetak sangat cepat, sukar bernapas, serangan panik, dan rasa takut yang mempu membuat aktivitas normal terganggu seketika.
Beberapa fobia muncul pada anak – anak dan ada juga yang mencapai puncak pada usia remaja. Fobia spesifik sering berawal pada anak berusia sekitar tujuh tahun, sedangkan fobia sosial sering muncul di usia remaja. menurut jenis kelamin, wanita lebih mudah terkena fobia social. Secara umum, manusia memiliki peluang besar terkena fobia sejenis ini. Pengidap fobia seringkali melihat bayangan yang berlebihan pada objek atau situasi yang dilihatnya. Misalnya, seseorang yang takut pada kucing membayangkan kucing tersebut menjadi besar dengan taring dan cakar yang siap untuk merobek – robek dagingnya. Padahal secara umum manusia menganggap kucing sebagai binatang lucu, manja, dan menggemaskan.
Oleh sebab itu pengidap fobia sering terasing dan diperolokkan. Parahnya, fobia dapat berkembang ke objek – objek lainnya jika pengidap fobia dipakasa untuk terus berinteraksi dengan objek yang ditakutinya.
Oleh sebab itu, rasa takut tersebut sedikit demi sedikit dikendalikan. Pengobatan fobia dapat dilakukan dengan merujuk pasien ke psikolog. Pasien sangat membutuhkan orang untuk mendiagnosa dan merawat secara fisik. Karena fobia dapat memicu gangguan mental seperti depresi hingga gangguan pola makan yang berbahaya.
Secara psikologi rasa takut dan cemas yang tidak wajar, terus menerus dan tidak realistis sebagai respon terhadap eksternal tertentu disebut dengan fobia. Karena ketidakwajaran itu, fobia tergolong ke dalam penyakit kejiwaan.
Fobia digolongkan dalam dua macam, yaitu fobia spesifik dan fobia sosial. Disebut spesifik karena rasa takut yang muncul disebabkan faktor satu objek yang berhubungan dengan satu penderita. Diantaranya rasa takut terhadap benda, binatang, ketinggian. dan lain sebagainya. Sedangkan fobia sosial merupakan fobia yang disebabkan oleh rasa takut dan cemas berlebihan terhadap situasi sosial dan penuh rasa tekanan. Contohnya seseorang yang takut untuk beraktivitas di depan umum seperti makan, minum, berbicara bahkan berjalan.
Gejala – gejala orang yang sedang diserang fobia adalah Kecemasan berlebihan, terus menerus mengalami ketakutan irasional pada suatu objek / aktivitas / situasi, mulai berkeringat banyak, jantung berdetak sangat cepat, sukar bernapas, serangan panik, dan rasa takut yang mempu membuat aktivitas normal terganggu seketika.
Beberapa fobia muncul pada anak – anak dan ada juga yang mencapai puncak pada usia remaja. Fobia spesifik sering berawal pada anak berusia sekitar tujuh tahun, sedangkan fobia sosial sering muncul di usia remaja. menurut jenis kelamin, wanita lebih mudah terkena fobia social. Secara umum, manusia memiliki peluang besar terkena fobia sejenis ini. Pengidap fobia seringkali melihat bayangan yang berlebihan pada objek atau situasi yang dilihatnya. Misalnya, seseorang yang takut pada kucing membayangkan kucing tersebut menjadi besar dengan taring dan cakar yang siap untuk merobek – robek dagingnya. Padahal secara umum manusia menganggap kucing sebagai binatang lucu, manja, dan menggemaskan.
Oleh sebab itu pengidap fobia sering terasing dan diperolokkan. Parahnya, fobia dapat berkembang ke objek – objek lainnya jika pengidap fobia dipakasa untuk terus berinteraksi dengan objek yang ditakutinya.
Oleh sebab itu, rasa takut tersebut sedikit demi sedikit dikendalikan. Pengobatan fobia dapat dilakukan dengan merujuk pasien ke psikolog. Pasien sangat membutuhkan orang untuk mendiagnosa dan merawat secara fisik. Karena fobia dapat memicu gangguan mental seperti depresi hingga gangguan pola makan yang berbahaya.
wahhh..gus jg mer postingan'a..
ReplyDeletelanjutkn yahh wat yg mnarik lg..
n' yg lbh brguna jg pastinya..hhohoh..