Terdapat  beberapa zat yang diketahui memiliki efek beracun yang bisa menyebabkan  kematian. Zat yang paling dikenal beracun adalah arsenik, sianida  tetrodoksin dan racun botulisme. Bagaimana zat ini dapat meracuni tubuh  manusia?
Arsenik dan sianida telah banyak  terlibat dalam hal keracunan baik yang disengaja maupun tidak  disengaja. Contoh orang yang keracunan zat ini akibat adanya kebocoran  pipa gas sianida, adanya zat buang dari industri tertentu yang  mengandung kedua zat ini atau secara sengaja diberikan sebagai racun.
Seperti   dikutip dari Science.org.au, Kamis (15/4/2010) zat-zat di   bawah ini terkenal beracun dan memiliki efek racun yang berbeda-beda,   yaitu:
Sianida
Sianida  terkadang masih suka digunakan di pertambangan untuk mengekstraksi emas  dan perak. Hal ini yang masih menjadi kontroversi terhadap keselamatan  pertambangan emas dan perak, karena kebocoran sianida bisa mempengaruhi  kesehatan manusia dan makhluk hidup disekitarnya.
Sianida  merupakan racun yang berpotensi mematikan, karena zat ini membuat tubuh  tidak dapat menggunakan oksigen untuk mempertahankan tubuhnya. Zat ini  bisa berbentuk gas seperti hidrogen sianida atau dalam bentuk kristal  seperti potasium sianida atau sodium sianida.
Gas sianida  dapat diserap melalui inhalasi (paru-paru), kulit atau ingesti (mulut  menuju perut) dan didistribusikan ke seluruh tubuh. Jika zat ini masuk  ke dalam tubuh bisa menghambat kerja enzim tertentu di dalam sel,  mengganggu penggunaan oksigen oleh sel dan dapat menyebabkan kematian  sel. Pada dosis tertentu, zat ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu  15 menit saja akibat kekurangan oksigen.
Racun sianida  biasanya dioleskan pada pinggir gelas, botol minum atau disuntikkan ke  dalam batu es. Sianida hanya bereaksi sebagai hidrogen sianida bebas,  oleh karena itu garam-garam yang ditelan harus bertemu dengan air atau  asam lambung sebelum membebaskan asam hidro-sianida, proses ini hanya  butuh waktu beberapa detik.
Penggunaan  racun sianida untuk bunuh diri digunakan tokoh kontroversial Nazi,  Hitler yang diduga minum kapsul sianida sebelum menembakkan kepalanya.
Arsenik
Zat lain yang  juga populer digunakan untuk kejahatan adalah arsenik yang merupakan  unsur paling umum ke-20 di kerak bumi. Arsenik terjadi dalam berbagai  bentuk, tapi zat ini akan sangat beracun apabila sebagai ion terutama  jika bereaksi dengan kandungan sulfur dari enzim tertentu.
Seseorang yang  terpapar zat ini dalam dosis yang tidak mematikan, kedepannya dapat  menyebabkan keracunan kronis dan karsinogenik (zat penyebab kanker).  Karenanya arsenik masih menjadi perdebatan terhadap keselamatan pekerja  di industri yang masih menggunakan arsenik seperti insektisida atau  perusahaan pembasmi gulma serta ekstraksi bijih timah dan tembaga.
Gejala-gejala  keracunan arsenik akut dapat terjadi dalam dua bentuk. Pertama  mengakibatkan kelumpuhan parah yang dapat terjadi dalam waktu 1-2 jam  dan biasanya sering ditandai dengan tanda-tanda mengigau atau kegilaan.  Sedangkan yang kedua dalam gangguan pencernaan seperti mual, sakit  kepala, nyeri hebat, muntah dan diare.
Zat arsenik  dapat mematikan dengan cara merusak sistem pencernaan orang tersebut  sehingga menyebabkan kematian karena shock. Beberapa tokoh yang pernah  keracunan arsenik adalah Napoleon Bonaparte dan Munir.
Jika berada  dalam bentuk unsur, maka arsenik tidak berbahaya. Tapi jika dalam bentuk  oksidanya yaitu arsen dioksida, maka bersifat racun yang berbentuk  serbuk putih serta larut dalam air.
Arsenik tidak  berasa dan sukar untuk dideteksi. Makanan atau minuman yang dicampur  arsenik tidak akan berasa. Senyawa ini dulu disebut 'bubuk warisan'  karena digunakan untuk membunuh orang agar bisa mendapatkan warisannya  dan kematiannya biasanya dianggap wajar.
Hal ini pula  yang terjadi pada Napoleon Bonaparte, kaisar Perancis ini sebelumnya  diyakini meninggal akibat kanker lambung. Tapi setelah hampir seratus  tahun baru diketahui bahwa ia meninggal akibat keracunan arsenik  berdasarkan analisis rambutnya yang mengandung arsenik dengan dosis  diambang batas aman.
Tetrodoksin
Zat ini  biasanya terdapat di dalam ikan puffer (ikan buntal) dan bisa  menyebabkan keracunan tetrodotoksin neurotoksin, ikan ini banyak  terdapat di Asia terutama di Jepang. Dosis 1-2 gram tetrodoksin murni  bisa mematikan dan diperkirakan efeknya melebihi sianida.
Toksin ini akan  terkonsentrasi di hati, organ kelamin dan kulit binatang. Selain itu  zat ini akan tetap stabil jika terkena suhu tinggi dan larut dalam air.
Zat ini  berbentuk heterosiklik kecil dan molekul organiknya dapat bekerja secara  langsung di saluran elektrik natrium yang aktif di jaringan saraf.  Karenanya orang yang keracunan zat ini disebabkan oleh kerusakan saraf.
Orang yang  keracunan tetrodoksin biasanya setelah mengonsumsi ikan puffer atau ikan  buntal dalam jumlah tertentu. Namun terkadang racun ini ditemukan dalam  bentuk bubuk obat yang dimasukkan ke dalam aliran darah atau melalui  luka yang terbuka. Jika diberi dosis tetrodoksi dalam jumlah mematikan  yaitu lebih dari 1 mg, bisa menyebabkan kematian.
Botulisme
Botulisme  adalah penyakit infeksi paling berbahaya yang disebabkan oleh bakteri  Clostridium botulinum. Racun dari bakteri ini dikenal paling kuat  sehingga dilarang penggunaannya sebagai senjata biologis dalam  peperangan.
Infeksi racun  ini menyebabkan kelumpuhan akut pada kedua sisi saraf tubuh (saraf  karnial) dan saraf yang melakukan kontrol otomatis serta kesadaran dalam  tubuh.
Selain itu  bakteri ini dikenal sebagai bakteri anaerob yaitu dapat bertahan hidup,  mereproduksi dirinya sendiri serta menghasilkan racun yang paling  mematikan dan efektif pada tingkat oksigen yang sangat rendah. Racun  dari bakteri ini akan menyerang sistem saraf dan membuat seseorang  meninggal dengan rasa sakitnya.
Keracunan  botulisme biasanya akibat makanan yang dikonsumsi atau melalui suntikan  ke dalam tubuh yang dapat merusak sistem saraf serta melumpuhkan otot  dengan menghambat pelepasan  neurotransmitter acetycholine dari  saraf.
tes
8 years ago
 

.jpg)
 
 
 

 
  
  
  
 
 
 Posts
Posts
 
 


No comments:
Post a Comment
Blog ini masih butuh saran dan kritik.
Oleh karena itu dimohonkan kepada siapa saja yang bersedia untuk memberikan komentar, baik berupa saran maupun kritik yang membangun untuk blog ini.
Terimakasih.