onmousedown="return false" oncontextmenu="return false" onselectstart="return false"

Wednesday, September 9, 2009

PaNgErAn bErAnTaI eMaS

Disebuah negeri antah berantah terdapat sebuah kerajaan yang sangat besar. Kerajaan itu bernama kerajaan Mazao. Kerajaan Mazao dipimpin oleh seorang raja yang sangat perhatian kapada para penduduk. Sang raja selalu berkeliling kampung jika hari libur tiba. Ia juga sering mangajak pangeran yang sudah beranjak dewasa. Pangeran itu bernama Sultan.
Semua penduduk di negeri itu hidup dengan damai. Tanah dinegeri itu juga subur untuk ditanami buah – buahan dan ubi. Karena makanan pokok penduduk disini adalah ubi jalar. Apalagi musim hujan juga datang secara teratur sehingga para petani selalu menuai panen seperti yang diharapkan.
Negeri antah berantah juga terletak diposisi yang strategis. Negeri ini menghubungkan negeri utara dan selatan. Sehingga banyak para pedagang singgah disini. Para pedagang juga banyak yang beristirahat jika ingin berdagang ke negeri selatan. Karena negeri ini mempunyai tempat penginapan yang bagus ditepi kebun teh. Oleh sebab itu kerajaan Mazao sangat kaya raya. Sehingga banyak kerajaan lain yang ingin menaklukkannya. Sang raja negeri utara bersama ajudannya selalu berupaya menjatuhkan martabat sang raja.
Pada suatu hari datanglah segerombolan orang yang membawa barang dagangan. Seperti biasa para tamu selalu disambut dengan hormat. Tetapi mereka tidak sekedar menginap dalam waktu semalam atau dua malam. Tetapi berminggu – minggu ia tinggal dinegeri itu.
Raja mengetahui gerak – gerik mencurigakan itu. Tapi sang raja tak mampu lagi untuk melakukan perlawanan karena sudah terlalu tua. Sang raja pun akhirnya mengutus pangeran untuk menyamar dan pergi ke negeri utara untuk belajar ilmu kanuragan.
Sebelum pergi, raja memberi pangeran sebuah rantai emas yang berada dalam sebuah buntalan hitam yang sering dibawa sang raja. Rantai tersebut sebagai bekal bagi pangeran dalam perjalanan.
Sedangkan penyusup yang datang di negeri antah berantah masih bisa ditanggulangi oleh raja dan pejabat istana. Karena para penyusup itu baru mempersiapkan rencana yang akan dilakukan. Raja tidak bisa mengusir penyusup itu karena raja berada dalam posisi yang lemah, ia tak lagi memiliki kesaktian seperti dulu.

Sesampai di perbatasan, pangeran berantai emas bertemu dengan dua orang pengemis. Mereka memakai baju yang compang – camping dan memakai topi dari pandan. Meereka berdua memakan sebungkus nasi. Pangeran masih melihat tubuh kedua pengemis itu gemetaran sewaktu bungkusan nasi itu habis. Pangeran menghampiri kedua pengemis dan memberikan bekal makanan yang ia bawa istana.
Etelah berbincang panjang lebar, ternyata pengemis itu berasal dari kaki gunung yang terdapat didaerah paling ujung negeri utara. Mereka berangkat menuju tempat tersebut. Pangeran mengiringi kudanya sedangkan kedua pengemis berada diatas kuda. Kadang – kadang pangeran juga membuat lelucon sehingga membuat kedua pengemis tertawa.
Perjalanan menuju ujung negeri utara sungguh sangat jauh. Sedangkan pangeran hanya memiliki emas yang terletak dipinggangnya. Rantai emas itu terdiri dari lima buah rantai. Untuk mencapai negeri utara juga harus menempuh lima desa lagi. Maka pangeran menukarkan rantai emasnya pada etiap kedai untuk makan mereka bertiga. Sebenarnya uang itu juga ingin ia belikan pakaian karena pangeran sudah lama tak berganti pakaian.
Sesampai di negeri utara, pengemis itu membawa pangeran ke rumahnya. Ternyata orang itu bukanlah pengemis eperti yang dibayangkan oleh pangeran. Ternyata ia adalah seorang yang sakti dinegeri utara. Banyak orang yang ingin berguru padanya, tetapi tidak ada yang dapat melewati ujiannya di perbatasan.
Pangeranlah yang berhasil diterima sebagai murid karena ia memiliki hati yang tulus. Pangeran sangat bahagia menemukan guru yang dimaksudkan oleh ayahnya. Ia mempelajari semua yang diberikan oleh sang guru dengan sungguh – sungguh.
Setelah lama berguru, sang pangeran pulang ke negeri antah berantah. Sang pangeran sangat terkejut karena ia menemukan banyak ruamah penduduk yang hancur dan beberapa benteng ditengah kebun the.
Pangeran Sutan segera memacu kuda ke istana. Ia tak menemukan sang raja. Hanya penjaga istana yang sudah tua yang masih berada disana. Mereka mengatakan bahwa sang raja mengungsi ke kaki gunung Sunto. Pangeran segera menemui ayahnya. Disini seorang raja akan memakai kalung perak yang bergambar istana. Kalung itu diturunkan dari raja – raja yang terdahulu. Siapa yang memakai kalung itu, maka penduduk menyebutnya raja. Oleh karena itu raja tak mau benda itu jatuh ke tangan raja negeri selatan.
Setelah mendapat retu dari dang ayah, barulah pangeran mengatur rencana bersama seluruh pejabat istana. Pangeran juga memberitahukan secara diam – diam pada penduduk negeri untuk menyerang pangacau dari negeri selatan pada malam hari.
Setelah emua pengacau berhasil dikalahkan, sang pangeran mendatangi kerajaan negeri selatan. Ia bertempur dengan sang raja. Sang raja kalah, tapi pangeran Sutan mengampuninya. Akhirnya sang raja negeri selatan menikahkan putrinya dengan apngeran Sutan dan raja mengangkat pangeran Sutan menjadi raja. Setelah itu kedua kerajaan terebut hidup dengan makmur.

No comments:

Post a Comment

Blog ini masih butuh saran dan kritik.
Oleh karena itu dimohonkan kepada siapa saja yang bersedia untuk memberikan komentar, baik berupa saran maupun kritik yang membangun untuk blog ini.
Terimakasih.